Dalam hal kurikulum, Sekolah Banjarbaru menawarkan program pendidikan yang komprehensif dan terintegrasi. Sekolah ini tidak hanya fokus pada mata pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA, tetapi juga memberikan berbagai program ekstrakurikuler yang beragam, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial.
Sekolah Banjarbaru memiliki tujuan utama untuk memberikan pendidikan yang holistik kepada siswa-siswi mereka. Oleh karena itu, mereka merancang kurikulum yang tidak hanya melibatkan mata pelajaran akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kreatif siswa-siswi mereka. Dengan cara ini, mereka berusaha untuk menciptakan individu yang seimbang dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Salah satu aspek penting dari kurikulum Sekolah Banjarbaru adalah program ekstrakurikuler yang luas. Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial. Dalam bidang olahraga, siswa-siswi dapat memilih dari berbagai opsi seperti sepak bola, bulu tangkis, basket, dan masih banyak lagi. Dalam bidang seni, mereka dapat mengikuti program seperti tari, teater, atau musik. Selain itu, sekolah ini juga mendorong siswa-siswi mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti pengabdian masyarakat dan kegiatan lingkungan.
Pentingnya program ekstrakurikuler di Sekolah Banjarbaru dapat ditemukan dalam beberapa penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Marsh dan Kleitman (2003), mereka menyimpulkan bahwa program ekstrakurikuler dapat memiliki pengaruh positif terhadap kinerja akademik, keterampilan sosial, dan motivasi belajar siswa. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Eccles dan Barber (1999) menunjukkan bahwa program ekstrakurikuler dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerjasama tim, dan pengelolaan waktu.
Selain program ekstrakurikuler, Sekolah Banjarbaru juga menawarkan pendidikan terintegrasi yang menghubungkan berbagai mata pelajaran. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi melihat hubungan antara mata pelajaran yang berbeda dan menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata. Misalnya, siswa-siswi dapat menggunakan konsep matematika dalam memecahkan masalah dalam ilmu pengetahuan alam atau bahasa Indonesia dalam menyusun argumen dalam pelajaran sosial.
Dalam penelitian oleh Hattie (2009), ditemukan bahwa pendidikan terintegrasi dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan pengetahuan siswa. Ketika siswa-siswi dapat melihat keterkaitan antara berbagai mata pelajaran, mereka lebih mampu memahami konteks dan aplikasi dari apa yang mereka pelajari.
Secara keseluruhan, Sekolah Banjarbaru menawarkan kurikulum yang komprehensif dan terintegrasi. Melalui program pendidikan yang luas dan beragam, sekolah ini berusaha untuk mengembangkan siswa-siswi yang memiliki keterampilan akademik dan sosial yang baik. Dengan melibatkan siswa-siswi dalam program ekstrakurikuler dan pendidikan terintegrasi, Sekolah Banjarbaru berharap dapat menghasilkan individu yang siap menghadapi masa depan dengan percaya diri.
Referensi:
1. Marsh, H. W., & Kleitman, S. (2003). School athletic participation: Mostly gain with little pain. Journal of Sports Sciences, 21(11), 951-971.
2. Eccles, J. S., & Barber, B. L. (1999). Student council, volunteering, basketball, or marching band: What kind of extracurricular involvement matters? Journal of Adolescent Research, 14(1), 10-43.
3. Hattie, J. (2009). Visible learning: A synthesis of over 800 meta-analyses relating to achievement. Routledge.