Sejarah dan Peran Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berfokus pada bidang pertanahan di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1983, STPN telah berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan di tanah air. Dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan kompeten, STPN turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli pertanahan yang dibutuhkan oleh pemerintah dan industri.
Sejarah STPN dimulai dari berdirinya Pendidikan Fungsional Pertanahan (PFP) pada tahun 1966 di bawah naungan Departemen Dalam Negeri. Kemudian pada tahun 1983, PFP berubah menjadi STPN yang kemudian menjadi lembaga pendidikan tinggi di bidang pertanahan yang terkemuka di Indonesia. STPN memiliki visi untuk menjadi pusat pendidikan unggulan dalam bidang pertanahan yang mampu menghasilkan lulusan yang profesional dan berkompeten.
Peran STPN dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia sangatlah penting. Dengan menyediakan program pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri, STPN menjembatani kesenjangan antara pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh para ahli pertanahan. Selain itu, STPN juga aktif dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan ilmu pertanahan di Indonesia.
Referensi:
1. Situmorang, F., & Hanum, F. (2019). Pendidikan Tinggi Pertanian di Indonesia: Kontribusi dan tantangan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(2), 85-95.
2. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2017). Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 72 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
3. Rahardjo, A. P. (2015). Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Menuju Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(1), 1-6.